Menelusuri Hutan Mbeliling, Menemui Burung Endemik Flores

Menelusuri Hutan Mbeliling, Menemui Burung Endemik Flores

Mungkin Anda baru mendengar nama Hutan Mbeliling atau Gunung Mbeliling. Baik, kami perkenalkan kepada Anda.

Tak jauh dari Kota Pariwisata Super Premium Labuan Bajo, Ibu Kota Kabupaten Manggarai Barat, terdapat kawasan Hutan Mbeleling, yang menjadi habitat spesies burung endemik Flores. Di hutan ini, ada setidaknya 29 jenis burung, dan 4 di antaranya adalah burung endemik Flores, yaitu Gagak Flores (Corvus Floresis), Kehicap Flores (Monorcha Sacerdatum), Serindit Flores (Loriculus Flosculus), dan Celepuk Flores (Otus Alfredi).

Selain Celepuk Flores (Otus Alfredi), tiga jenis burung endemik lainnya itu hanya terdapat di Hutan Mbeliling. Burung-burung ini bisa mengeluarkan pelbagai jenis suara, bahkan mencapai 77 jenis suara. Burung-burung endemik ini sering disebut warga lokal dengan Kaka Ngkiong.

Menariknya lagi, ada beberapa dari sejumlah jenis burung itu yang bisa mengeluarkan lebih dari satu jenis suara. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang meminati jenis wisata alam. Karena itu, tak heran, kawasan hutan lindung yang terletak di ketinggian lebih dari 1.300 meter di atas permukaan laut ini menjadi surga bagi pelancong.

Kawasan Hutan Mbeliling berjarak 25 km dari Labuan Bajo, Flores. Kawasan ini terdiri atas hutan lindung seluas 72,4 km per segi, hutan konservasi 41,8 km per segi, dan hutan produksi terbatas seluas 120 km per segi. Kawasan hutan ini dikelilingi 27 desa, di mana jarak antara desanya relatif jauh.

Di dalam kawasan hutan ini, ada banyak spesies flora dan fauna (seperti spesies ular), selain empat jenis burung endemik tadi. Selain itu, ada juga hutan lumut yang memesona, yang menyelemuti bebatuan, yang memukau mata setiap pengunjung.

Untuk mencapai puncak tertinggi

Gunung Mbeliling, orang bisa melalui sejumlah jalan masuk: bisa masuk melalui Kampung Langgo, Desa Wae Lolos ke arah barat; bisa melalui Kampung Culu, tepatnya di Wae Lia; bisa melalui jalur Kampung Cecer, Desa Liang Dara; atau juga melalui Kampung Lamung, Desa Golo Ndaring.

Sehabis tracking di Hutan Mbeliling, Anda bisa langsung turun ke air terjun “Cunca Rami”, yang letaknya masih di kawasan hutan tropis Mbeliling, Kampung Roe, Desa Wae Lolos, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat.

Dalam Bahasa Manggarai, Flores, “cunca” berarti air terjun dan “rami” berarti hutan. Maka, nama “Cunca Rami” sangat cocok dengan lokasi air terjun ini, yang berada di tengah hutan, masih dalam kawasan Hutan Mbeliling.

Air terjun ini dapat dijangkau dari gerbang pintu pendakian Puncak Mbeliling, yaitu dari Kampung Roe, Desa Wae Lolos. Dikelilingi rerindang pepohonan dan pemandangan sekitar yang sangat asri, Cunca Rami memiliki ketinggian sekitar 30 meter dengan debit air yang cukup besar. Untuk mencapai spot ini, pengunjung harus mengeluarkan tenaga cukup ekstra karena harus tracking dengan medan menurun, yang memakan waktu sekitar 45 menit hingga 1 jam.

Mari menelusuri Hutan Mbeliling, menemui burung endemik Flores, dan selanjutnya menimba kesegaran di air terjun Cunca Rami bersama Komodo Wander Fun Tour and Travel!

Fasilitas:

  • Akomodasi
  • Transportasi (full AC)
  • Entrance fee
  • Tour guide
  • Sarapan pagi/makan siang/makan malam
  • Snack
  • Air mineral

(Tim Publikasi Komodo Wander Fun Tour and Travel)

 

 

 

Jika ingin…..

Silahkan Hubungi Kami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2025 Komodo Wanderfun
Mulai Obrolan
Butuh Bantuan ? Ngobrol di WhatsApp...
Komodo Wanderfun
APA yang BISA Kami Bantu ???